Selasa, 03 Januari 2012

"jadilah orang baik dik, meski kakak tidak"

 Tentang dua anak kecil yang tinggal dijalanan.. Mereka berdua lelaki.. Mereka yatim piatu.. Usia sang kakak sekitar 13 tahun dan sang adik 10 tahun..

Kakaknya selalu mengajarkan adiknya untuk menjadi orang baik.. Meski kakaknya tidak.
Suatu hari mereka membeli makanan disebuah toko makanan.. Sang adik mencuri sebatang coklat tanpa sepengetahuan sang kakak..
Tak lama kemudian sang kakak mengetahui kelakuan adiknya tersebut, alhasil sang kakak marah dan menyuruhnya mengembalikkan coklat itu pada pemilik toko. Dan ia menurutinya.

Selesai membayar makanan, pemilik toko melihat diluar ada segerombolan preman yang memang sedang menghadang kakak dan adik kecil ini, dan pemilikk toko menyuruh mereka keluar dari pintu belakang. Merekapun menurutinya. Dengan perasaan senang mereka keluar dari toko itu, senang telah membeli makanan untuk mengisi perut kosong mereka, dan senang telah berhasil menghindar dari preman-preman tadi. Tapi dugaan mereka salah! Preman-preman itu menemukan mereka dan mengejarnya.Mereka lari menyusuri jalanan yang sempit dan berbelok-belok. Ironisnya mereka menemukan jalan buntu, ada pintu papan yang tinggi dihadapannya.

"hanya ada satu yg bisa lolos dari sini, sekarang kakak akan mengangkatmu" kata sang kakak.

"aku tidak mau tanpa kakak, kakak juga harus selamat" kata sang adik sambil menitikan airmata.


"tidak, kamu harus selamat! Sudahlah kita tak mempunyai waktu banyak sebentar lagi mereka pasti menemukan kita, ingat pesan kakak.. Jadilah orang baik"
tak lama kemudian, preman-preman itu datang dengan tertawa puas.. Dari balik pintu papan sang adik terus-terusan menangis dan memanggil nama kakaknya.. Preman-preman itu menghajar sang kakak dan ia berhasil melawannya. Tetapi, salah satu dari preman itu geram dan menusuk sang kakak layaknya ia menusuk anjing!
Preman itu pergi dengan hati puas! Sang kakak terjatuh lunglai dan melihat adiknya dari lubang pintu papan.. Adiknya menangis memanggil-manggil kakaknya.. Tapi percuma.. Sang kakak telah tiada.

Pada malam hari sang adik melamun diujung jalanan. Tiba-tiba saja ada polisi menghamirinya.

"nama kamu siapa dik?"

"sunny"


"kamu sama siapa? Mana orangtuamu?" tanya pak polisi lagi.


"aku sendiri, orangtuaku sudah tidak ada" jawab sunny.


Dan akhirnya sunny dibawa ke panti asuhan 'KASIH BUNDA'. Sejak kejadian pembunuhan kakaknya ia menjadi pendiam dan murung.

Suatu hari sunny sedang membaca buku. Di taman ada seorang anak lelaki yang usianya dibawah sunny. Anak itu diganggu oleh anak-anak panti.. Ia menangis tapi tak ada seorangpun yang menolong. Sunny geram melihat tingkah anak-anak panti itu, lalu ia menhajar mereka. Dan menolong anak itu.

Saat makan siang dikantin, sunny makan dekat dengan anak yang ia tolong pagi tadi.

"nama kamu siapa? Tanya anak itu.

"sunny, kamu?" sunny menjawabnya tanpa menoleh kearah anak itu.


"aku verdy, kamu sendirian?"


"tidak, aku punya kakak"


"kakakmu disini juga? Mana?"


"dia tidak ada disini, dia sudah meninggal karena dibunuh!"


"dibunuh? Kok bisa? Kalau begitu mau tidak saudaraan sama aku?" kata verdy sambil menyunggingkan senyum.


"boleh" jawab sunny membalas senyuman verdy.

Hari demi hari dilalui. Hubungan verdy dan sunny begitu hangat.. Setiap hari sunny mengajarkan beladiri kepada verdy, agar verdy tidak lemah, sunny memberikan gelang tangan untuk verdy sebagai tanda persaudaraan mereka.

Suatu hari, ada orang tua separuh baya datang ke panti untuk mengasuh anak lelaki untuk dijadikan ahli waris.
Mereka meminta sunny untuk jadi anak angkatnya. Sunny sebenarnya menginginkannya.. Tapi ia menolak dan meminta agar orangtua itu mengangkat verdy saja.

"aku masih bisa jaga diri, tapi verdy? Dia sepertinya butuh perlindungan dari kalian" kata sunny pada orangtua itu.

Saat verdy mengetahui ia akan diangkat menjadi anak pasangan konglomerat itu verdy menolak. Ia menangis dan meminta kabur pada sunny. Verdy tak mau pisah dengan sunny.
Tapi sunny berpura-pura marah pada verdy dan ia tidak mau bersaudara lagi dengannya. Alhasil, verdy tersentak kaget.. Dan akhirnya ia pun ikut dengan orangtua konglomerat itu.
..................................................................................................................................................................
20 tahun kemudian..
Verdy menjadi anak yatim dan menggantikan posisi ayahnya di perusahaan.
Namun, setiap kali meeting.. Argument verdy selalu dibantah dan disalahkan oleh teman dekat ayahnya atau bisa dibilang asistennya.
Namun pada suatu hari teman ayahnya meminta maaf dan menuruti apapun argumentnya.

Beberapa hari kemudian verdy dan kekasihnya hendak berlibur selama tiga minggu.
Dan saat verdy berada dalam kapl bersam kekasihnya, tiba-tiba saja ada sekelompok orang-orang berbadan besar (seperti bajk laut, tapi bukan.. Saya lupa :p)
dan ternyata disekelompok orang-orang itu sunny termasuk didalamnya.
Saat semua kawanannya berhasil dikalahkan verdy, giliran sunny yang menyerangnya..
Sunny melihat gelang tangan yang dipakai verdy, sesaat ingatannya kembali pada adik kecilnya dipanti dulu..

Singkat cerita..

Ternyata sunny masuk kedalam kelompok penjahat itu hanya menyamar saja.. Karena penjahat-penjahat itu yang telah membunuh kakaknya dulu..
Dan ternyata kelompok penjahat itu bekerja sama dengan teman kerja ayah verdy yang ternyata ingin menguasain perusahaan verdy.
Dan akhirnya sunny pun ketahuan oleh kelompok penjahat itu bahwa ia membantu lawannya yaitu verdy.

Pertumpahan darahpun dimulai..
Tapi akhirnya verdy dan sunny lah yang menang. Sunny berhasil membunuh orang yang telah membunuh kakaknya dulu.. Ia menusuknya sama seperti penjahat itu menusuk kakaknya dulu.
Semua kawanan penjahat-penjahat itu sebagian meninggal oleh tangan verdy dan sunny.. Dan sebagian ditangkap polisi.

Beberapa waktu kemudian, verdy dan melani menikah. Dan sunny tinggal bersama verdy dirumahnya.
SELESAI...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
banyak pelajaran yang saya petik dari tayangan ini..
Bahwa seorang kakak memang tugasnya menjaga adik-adiknya.. Mengajarkan yang terbaik untuk adik2nya walaupun kakaknya tidak demikian.

Saya sebagai seorang anak sulung.. Dan tiga bersaudara.. Jujur, meskipun saya sangat sangaaaattt menyukai anak-anak.. Tapi saya selalu berantem dengan adik saya yang pertama. Dia lelaki sekarang duduk dikelas empat SD.
Dia selalu bikin ulah, sekolah dan ngaji aja susahnya minta ampun. Dia sering dibandingin dengan saya oleh orangtua saya.
Pokonya beda 180 derajat deh..
Dulu saya paling semangat yang namanya sekolah dan ngaji.. Sampai akhirnya saya diangkat jadi asisten guru ngaji saya. Saat saya SMP pun saya diminta oleh pemilik yayasan MI untuk ngajar ngaji disekolahnya.

Dan karena sekarang saya jarang ada dirumah.. Selagi saya dirumah saya selalu ngajar ngaji adik-adik saya.
Tapi saya selalu terbawa emosi kala adik saya yang pertama ini bandel dalam hal apapun.. Tapi sebenarnya saya sayang sama mereka.. :'(

#curcol yahhh.. hehe

Dan bagi para kakak-kakak yang mempunyai adik..
Yuk.. Mulai dari sekarang kita sayangi adik-adik kita layaknya kita menyayangi diri kita.. :)

Senin, 02 Januari 2012

Tragedi malam senin, 25 Desember 2011...

Tragedi malam senin, 25 Desember 2011...
Saat aku dan temanku berada dalam angkutan kota.. Tanpa sengaja mataku menatap keluar jendela belakang angkot..
Kedua mataku menangkap dua anak kecil yang seketika membuat airmataku jatuh karenanya..

Dua anak itu mengayuh sepeda gerobak sampah mereka dengan tenangnya... Padahal rintik-rintik hujan enggan berhenti kala itu...

Mereka berdua adalah sosok yg selalu membuat hatiku miris melihatnya...

Ya Allah... Andai aku sudah memiliki penghasilan sendiri.. Ingin sekali aku membuat rumah dan sekolah yang nyaman untuk anak seumuran mereka... Do'a itu takkan pernah aku lewatkan dalam setiap sujudku...

Lamunanku terhenti saat kami sampai tujuan, kami berdua membeli nasi disebuah warung nasi dijalan..

Kedua mataku menangkap dua sosok anak kecil tadi... Mereka berhenti tepat didepan mataku untuk mengais sampah yg berharga bagi mereka...

Ya Allah.... Dimana keadilan negeri ini?

Ya Allah... Sungguh kerdil diri ini jika aku masih mengeluh kekurangan pada-Mu... Sedangkan diluar sana masih terlalu banyak anak-anak yang harusnya mengenyam pendidikan.. Bukan bekerja seperti itu...

------------------
hanya sebuah coretan sederhana mengungkap fakta