Senin, 21 Mei 2012

kisah mengharukan... Ayah, kembalikan tangan Dita...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikuti maginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" .... Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar.. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?"hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ... kan !" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air.. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ditadalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamarpembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhubadan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius.

Setelah beberapa hari di rawat inap, dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut..."Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih.

Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah..

sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?...Bagaimana Dita mau bermain nanti?.... Dita janji tdk akan mencoret2mobil lagi, " katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur.

Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf...

Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi..., Namun...., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..

~ o ~

Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ....

Sabtu, 31 Maret 2012

Maafkan aku

responku dari sebuah ceritanya...
maaf jika kehadiranku hanya membuat kau terpuruk dalam kebimbangan. aku mengerti kau tengah terjebak diantara pemikiran yang saling bertolak belakang. di satu sisi  kau telah menaruh perasaan sayang pada mereka, kau tidak mau sampai kehilangan mereka, mereka sudah seperti bagian dari dirimu sendiri. namun disisi lain kau terhenti karena alasan yang akan memunculkan perspektif tak baik padamu. hidup memang ditakdirkan agar penuh dengan pilihan. berharap kau dapat memilih mana yang terbaik untukmu dengan tanpa membuat iri pihak manapun. dengan berbagai harapan aku tegaskan, aku tidak akan menjadi orang yang mementingkan perasaanku sendiri, yang hanya mementingkan ego belaka. pergilah dan temui mereka. besar harapan mereka padamu. namun satu permintaanku (dan aku pun tak memaksa), tolong 'lihatlah' aku yang disini.

jika aku tahu kau begitu sangat dekat dengan mereka, tentulah aku tidak akan memaksakan kehendakku. mungkin memang harapanku terlalu besar kepadamu, tapi memang begitulah faktanya, aku tak kuasa menolak perasaan dan harapan besar ini. dalam sepi terlintas pemikiran yang seharusnya tak ku pikirkan, 'apa aku pantas untuknya?'. mungkin faktanya, memang aku tak pantas untuknya. sangat tak pantas. namun sekali lagi, aku tak kuasa menolak perasaan dan harapan ini, seungguh besar, terlalu besar. malu rasanya jika jika diri ini dibandingkan dengannya, harusnya aku bertanya pada diri ini: "siapa sih lo? punya apa lo? ga nyadar lo? jangan sok-sokan deh. malu! ngaca!". namun entah kenapa, aku seakan tak mau peduli dengan hal itu dan bahkan tumbuh keyakinanku untuk memilik kau seutuhnya. tidak pantas memang, tapi inilah salah satu haparan terbesarku: memilikimu sebagai perempuan yang hahal bagiku, seutuhnya. semoga terwujud walau saat ini  aku tak tahu dengan cara apa untuk mewujudkannya.

semoga kau mengerti dan mau menerima segala kekuranganku (karena manusia tak ada yang sempurna). sungguh, demi Rabbmu dan Rabbku, besar harapan ini padamu... AKU SAYANG KAMU... :)

Numpang Curhat ya Allah

Rawamangun,  31 Maret 2012, pukul 23.53

Ya Allah...
Aku tak tahu apa yang sedang aku rasakan sekarang...
Mungkin memang perasaan ini tak seharusnya ada...
Dan aku pun berusaha untuk sabar dan meniadakannya...
Tapi aku tak kuasa untuk menolaknya ya Allah...
Perasaan ini terus menghantui hati ini sepanjang hari...
Perasaan tak tenang ini ya Allah...
Ya Allah...
Aku tahu dia baik, teramat baik...
Tapi kenapa ini harus terjadi padaku ya Allah...
Aku tak pernah menyalahkannya ya Allah, dia benar...
Dia melakukan apa yang seharusnya dia lakukan...
Tapi kenapa aku tak bisa merelakan dia untuk itu...
Harusnya aku mengerti dia ya Allah...
Tapi kenapa kau biarkan hati ini terus berkutat dalam perasaan ini ya Allah...
Ya Allah...
Tolong tenangkan hati ini...
Aku percaya padanya ya Allah...
Aku yakin akan janjinya untuk setia bersamaku...
Yakinkan aku ya Allah...
Ya Allah...
Ingin rasanya dia tahu apa yang sedang kurasakan saat ini...
Ingin rasanya aku berbagi apa yang kurasakan ini padanya...
Tapi aku tak mau... biarlah aku yang merasakannya sendiri ya Allah...
Karena aku hanya ingin melihat dia senang disana...
Melihat dia senang, merupakan suatu kebahagiaan bagiku ya Allah...
Walaupun bertolak belakang dengan apa yang kurasakan sekarang...
Aku mohon ya Allah... kuatkan hati ini...
Jangan biarkan aku terlarut dalam rasa yang tak mengenakkan ini ya Allah...
Aku percaya pada sebuah kalimat nabi-Mu ya Alllah...
“siapa yang bersabar, pasti ia akan beruntung...”
Semoga kesabaranku berbuah manis ya Allah...
Aku percaya...
· ·

Senin, 13 Februari 2012

"SABAR DALAM PENANTIAN"

Jika kebahagiaan di dunia, hanya sesaat saja..


Lalu kenapa kita harus rela, menukarnya dengan tumpukan dosa yang bermuara kepada siksa abadi di Jahannam sana..

Jika kesusahan di dunia , hanya sementara...

Lalu kenapa kita hendak berhenti bersabar menghadapinya..

Padahal buah kesabaran adalah manisnya nikmat abadi di Jannah-Nya...


Penantian adalah satu ujian..

Tetapkan aku selalu dalam harapan..

Karena keimanan tak hanya di ucapkan..

Adalah ketabahan menghadapi cobaan...

Rabbi.. Teguhkanlah ku di penantian ini..

Hadirkanlah ketentraman di dalam hati..

Rabbi.. do'a dan upaya hamba-Mu ini..

Hanyalah bersandar semata kepada-Mu..
(Nasheed : Penantian )


Sabarlah kawan..

Jika kau belum mampu menikah maka bersabarlah..

Mendekatlah kepada-Nya, niscaya akan Dia anugerahkan ketentraman dalam hati , hingga tiba saatnya menjemput sang kekasih hati..

Sabarlah kawan..

Jika Pencarianmu belum juga mempertemukanmu dengan tulang rusukmu, mungkin penantian ini adalah ujian ketaqwaanmu, akankah kau tetap istiqomah di jalan-Nya? atau memilih jalan pintas yang tak diridhai-Nya...

Sabarlah kawan...

Mungkin lamanya penantian ini juga dikarenakan kerikil khilaf kita . Coba introspeksi kekurangan dalam diri.. kita inginkan Allah segera memberi.. Namun kita lupa kita tak menyegerakan melaksanakan kewajiban, menunda-nunda Sholat namun menginginkan jodoh dengan segera?? Apa tidak malu??

Sabarlah kawan..

Sejatinya pasangan hidup , adalah sebagai teman berjuang..
Berjuang bersama membangun cinta kepada Allah..


Jangan IRI.. Jangan pernah IRI melihat kebahagiaan yang mereka dapat dengan mengkhianati Allah.. Kebahagiaan yang didapat dengan jalan melanggar syariat hanyalah tipuan Syaitan yang hendak menyesatkan..

Kebahagiaan yang sejati dalam sebuah rumah tangga adalah ketika sebuah rumah tangga di hiasi dengan cinta Allah.. Di tata dengan agama Allah..
Bukan sebuah rumah tangga dengan harta melimpah dan tawa yang sumringah..


Bersabarlah.. Bersabarlah...

Allah bersama orang-orang yang sabar...

Sabar bukan berarti tinggal diam tanpa usaha..

Sabar adalah tabah ketika apa yang di dinginkan belum kita dapat..

Sabar adalah tabah ketika cobaan datang menghadirkan kesedihan..

Sabar adalah tetap teguh dalam ketaqwaan, meski hadir berjuta godaan...
Sabar adalah pasrah pada kehendak-Nya, dengan tetap berikhtiar sesuai petunjuk-Nya...

Tarian jemari pada malam yg suntuk...

Yaa Rabb, disetiap keheningan malam aku menadahkan jari jemari lentikku seraya memohon pada-Mu..
Menyatu dalam heningnya malam.. Berdialog dengan-Mu buatku hanyut dalam tangisan..
.
.
Yaa Rabb, andai waktu bisa kuputar kembali..
Takkan kubiarkan hati ini ku nodai dengan cinta selain cinta-Mu..
Takkan pernah kuberanikan diri untuk memiliki cinta jika akhirnya cinta itu ternoda..
.
.
Yaa Rabb, sekian lamanya aku menari diatas luasnya samudera cinta dunia.. Cinta hawa nafsu syaitan.. Cinta yg membutakan segalanya..!
Begitu lama aku hanyut kedalamnya..
Aku telah membuat-Mu cemburu begitu lamanya..
Namun begitu Engkau begitu sayang padaku Yaa Rabb..
Engkau telah memberikan penerang dalam kehidupanku sekarang dan membuka mata hatiku yg telah lama dibutakan oleh tipu daya syaitan..
.
.
Yaa Rabby... bimbing aku selalu menuju jalan yg Engkau Ridhai.. Dan mempertemukan aku pada tulang rusukku yg Engkau pilih untukku..
.
.
Ridhai aku untuk berusaha menjadi yg terbaik untuk pendampingku kelak..
Bukankah lelaki yg baik untuk wanita yg baik pula? :)

'jalan menuju jalan yg Allah Ridhai itu pahit, namun akan berbuah manis jika kita sabar dan ikhlas' :)

dia dan harapanku

09 Februari 2012 pukul 23:53

terungkap sebuah rasa yang tak terduga yang membuatku menelusuri segala kemungkinan yang dapat terjadi. kemungkinan yang mempunyai taraf konsekuensi yang berbeda. kosekuensi yang dapat muncul dari berbagai sebab yang mengiringi terungkapnya rasa ini.

dia adalah sosok yang mungkin terlalu sempurna untukku. di balik keanggunan parasnya tersimpan suatu kekuatan yanng dapat membuat siapa saja yang mengenalnya akan semakin terkagum padanya. nyaris, nyaris sempurna: karena manusia memang tak ada yang sempurna. ciut rasanya diri ini jika membandingkan sosok nyaris sempurnanya dengan diri ini yang penuh dengan segaala kekurangan yang nyaris sempurna.

rasa ini tumbuh dengan sendirinya, tak ada yang meminta dan tak ada pula yang menyuruh. muncul begitu saja, tiba-tiba. rasa yang mungkin seharusnya tak usah muncul dalam ikatan pertemanan ini. rasa ini kepadanya mungkin sama dengan apa yang di rasakannya pada diri ini. tapi, apakah rasa ini layak untuk diteruskan menjadi sebuah ikatan dengan tujuan yang lebih jelas? Mungkin tidak, atau mungkin lebih tepatnya belum. terlalu banyak hal yang mengganjal jika diteruskan.

mungkin harapan ini terlalu besar, terlalu banyak masalah jika dipaksakan. harapan yang merupakan buah dari sebuah rasa kepadanya. harapan ini mungkin sangat berbeda dengan harapannya. tapi, diri ini sangat berharap harapan ini sama dengan apa yang menjadi harapannya. semoga.

hargai komitmennya. dukung dan jangan menjadi beban untuknya...
biarkan waktu yang menjawab semua harapan besar ini... :)

disini...
termenung ku sendiri
menatap langit tak bertepi
dalam hati yang tak di mengerti
mencari satu fakta pasti, sendiri...

Gatau

Tepat pukul 01:29 ...
Mata enggan terpejam, pandanganku terus menerawang keatas langit-langit kamarku..
Entah, apa yg sedang aku pikirkan...

Untuk itulah iseng aku mainkan jari jemariku diatas keypad hp-ku mencatat apa saja yg bisa aku catat disini.. :)

komitmen untuk jaga hati itu memang tidak semudah membalikan telapak tangan...
Haqul yaqin bahwa Janji Allah itu pasti..!
Jika kita berusaha memperbaiki diri, membenahi diri menjadi lebih baik lagi, maka Allah pun telah mempersiapkan yang terbaik pula untuk kita. :)

aku sendiri tidak muna, ya... Aku pernah merasakan jatuh cinta terhadap lawan jenis..
Dan mengaplikasikannya dgn 'pacaran'..
Dan itu untuk pertama kalinya dalam hidupku..
Kenapa? Karna orangtuaku tak pernah mengizinkan aku untuk 'pacaran', jangankan pacaran.. Dekat dengan lelaki saja aku tidak boleh.. Orangtuaku yg didikan dari pesantren memang KERAS menetapkan aturan itu untukku.
Itulah sebabnya aku takut bila dekat2 dgn lelaki.
Pada masa SMA lah aku mulai berani mengenal lelaki, cinta dan pacaran!

Dan itu ternyata membuatku menyesal..
Cinta itu fitrah tapi aku membuatnya menjadi fitnah...
Sebenarnya apa gunanya 'pacaran'???????????
Aku tengah dibutakan oleh hawa nafsu kala itu.
Betapa tidak?
Sadarkah kau, saat kita sebenarnya tau kejelekan kekasih kita? Tapi kita tak mau tau...
Tapi setelah hubungan kalian berakhir maka terbukalah mata hatimu..!
Betapa Allah sayaaaang padaku Ya Rabb...
Rasa sayangnya tak dapat diukur dengan apapun..
Mengapa kita tak pernah sadar akan kasih sayang-Nya?

Ya Allah... Aku tak ingin membuat-Mu cemburu lagi... Biarkanlah aku tak merasakan jatuh cinta dulu untuk saat ini, karna aku takut itu akan membuatku jauh lagi dengan-Mu..
:'(

cinta itu ujian...

Selasa, 03 Januari 2012

"jadilah orang baik dik, meski kakak tidak"

 Tentang dua anak kecil yang tinggal dijalanan.. Mereka berdua lelaki.. Mereka yatim piatu.. Usia sang kakak sekitar 13 tahun dan sang adik 10 tahun..

Kakaknya selalu mengajarkan adiknya untuk menjadi orang baik.. Meski kakaknya tidak.
Suatu hari mereka membeli makanan disebuah toko makanan.. Sang adik mencuri sebatang coklat tanpa sepengetahuan sang kakak..
Tak lama kemudian sang kakak mengetahui kelakuan adiknya tersebut, alhasil sang kakak marah dan menyuruhnya mengembalikkan coklat itu pada pemilik toko. Dan ia menurutinya.

Selesai membayar makanan, pemilik toko melihat diluar ada segerombolan preman yang memang sedang menghadang kakak dan adik kecil ini, dan pemilikk toko menyuruh mereka keluar dari pintu belakang. Merekapun menurutinya. Dengan perasaan senang mereka keluar dari toko itu, senang telah membeli makanan untuk mengisi perut kosong mereka, dan senang telah berhasil menghindar dari preman-preman tadi. Tapi dugaan mereka salah! Preman-preman itu menemukan mereka dan mengejarnya.Mereka lari menyusuri jalanan yang sempit dan berbelok-belok. Ironisnya mereka menemukan jalan buntu, ada pintu papan yang tinggi dihadapannya.

"hanya ada satu yg bisa lolos dari sini, sekarang kakak akan mengangkatmu" kata sang kakak.

"aku tidak mau tanpa kakak, kakak juga harus selamat" kata sang adik sambil menitikan airmata.


"tidak, kamu harus selamat! Sudahlah kita tak mempunyai waktu banyak sebentar lagi mereka pasti menemukan kita, ingat pesan kakak.. Jadilah orang baik"
tak lama kemudian, preman-preman itu datang dengan tertawa puas.. Dari balik pintu papan sang adik terus-terusan menangis dan memanggil nama kakaknya.. Preman-preman itu menghajar sang kakak dan ia berhasil melawannya. Tetapi, salah satu dari preman itu geram dan menusuk sang kakak layaknya ia menusuk anjing!
Preman itu pergi dengan hati puas! Sang kakak terjatuh lunglai dan melihat adiknya dari lubang pintu papan.. Adiknya menangis memanggil-manggil kakaknya.. Tapi percuma.. Sang kakak telah tiada.

Pada malam hari sang adik melamun diujung jalanan. Tiba-tiba saja ada polisi menghamirinya.

"nama kamu siapa dik?"

"sunny"


"kamu sama siapa? Mana orangtuamu?" tanya pak polisi lagi.


"aku sendiri, orangtuaku sudah tidak ada" jawab sunny.


Dan akhirnya sunny dibawa ke panti asuhan 'KASIH BUNDA'. Sejak kejadian pembunuhan kakaknya ia menjadi pendiam dan murung.

Suatu hari sunny sedang membaca buku. Di taman ada seorang anak lelaki yang usianya dibawah sunny. Anak itu diganggu oleh anak-anak panti.. Ia menangis tapi tak ada seorangpun yang menolong. Sunny geram melihat tingkah anak-anak panti itu, lalu ia menhajar mereka. Dan menolong anak itu.

Saat makan siang dikantin, sunny makan dekat dengan anak yang ia tolong pagi tadi.

"nama kamu siapa? Tanya anak itu.

"sunny, kamu?" sunny menjawabnya tanpa menoleh kearah anak itu.


"aku verdy, kamu sendirian?"


"tidak, aku punya kakak"


"kakakmu disini juga? Mana?"


"dia tidak ada disini, dia sudah meninggal karena dibunuh!"


"dibunuh? Kok bisa? Kalau begitu mau tidak saudaraan sama aku?" kata verdy sambil menyunggingkan senyum.


"boleh" jawab sunny membalas senyuman verdy.

Hari demi hari dilalui. Hubungan verdy dan sunny begitu hangat.. Setiap hari sunny mengajarkan beladiri kepada verdy, agar verdy tidak lemah, sunny memberikan gelang tangan untuk verdy sebagai tanda persaudaraan mereka.

Suatu hari, ada orang tua separuh baya datang ke panti untuk mengasuh anak lelaki untuk dijadikan ahli waris.
Mereka meminta sunny untuk jadi anak angkatnya. Sunny sebenarnya menginginkannya.. Tapi ia menolak dan meminta agar orangtua itu mengangkat verdy saja.

"aku masih bisa jaga diri, tapi verdy? Dia sepertinya butuh perlindungan dari kalian" kata sunny pada orangtua itu.

Saat verdy mengetahui ia akan diangkat menjadi anak pasangan konglomerat itu verdy menolak. Ia menangis dan meminta kabur pada sunny. Verdy tak mau pisah dengan sunny.
Tapi sunny berpura-pura marah pada verdy dan ia tidak mau bersaudara lagi dengannya. Alhasil, verdy tersentak kaget.. Dan akhirnya ia pun ikut dengan orangtua konglomerat itu.
..................................................................................................................................................................
20 tahun kemudian..
Verdy menjadi anak yatim dan menggantikan posisi ayahnya di perusahaan.
Namun, setiap kali meeting.. Argument verdy selalu dibantah dan disalahkan oleh teman dekat ayahnya atau bisa dibilang asistennya.
Namun pada suatu hari teman ayahnya meminta maaf dan menuruti apapun argumentnya.

Beberapa hari kemudian verdy dan kekasihnya hendak berlibur selama tiga minggu.
Dan saat verdy berada dalam kapl bersam kekasihnya, tiba-tiba saja ada sekelompok orang-orang berbadan besar (seperti bajk laut, tapi bukan.. Saya lupa :p)
dan ternyata disekelompok orang-orang itu sunny termasuk didalamnya.
Saat semua kawanannya berhasil dikalahkan verdy, giliran sunny yang menyerangnya..
Sunny melihat gelang tangan yang dipakai verdy, sesaat ingatannya kembali pada adik kecilnya dipanti dulu..

Singkat cerita..

Ternyata sunny masuk kedalam kelompok penjahat itu hanya menyamar saja.. Karena penjahat-penjahat itu yang telah membunuh kakaknya dulu..
Dan ternyata kelompok penjahat itu bekerja sama dengan teman kerja ayah verdy yang ternyata ingin menguasain perusahaan verdy.
Dan akhirnya sunny pun ketahuan oleh kelompok penjahat itu bahwa ia membantu lawannya yaitu verdy.

Pertumpahan darahpun dimulai..
Tapi akhirnya verdy dan sunny lah yang menang. Sunny berhasil membunuh orang yang telah membunuh kakaknya dulu.. Ia menusuknya sama seperti penjahat itu menusuk kakaknya dulu.
Semua kawanan penjahat-penjahat itu sebagian meninggal oleh tangan verdy dan sunny.. Dan sebagian ditangkap polisi.

Beberapa waktu kemudian, verdy dan melani menikah. Dan sunny tinggal bersama verdy dirumahnya.
SELESAI...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
banyak pelajaran yang saya petik dari tayangan ini..
Bahwa seorang kakak memang tugasnya menjaga adik-adiknya.. Mengajarkan yang terbaik untuk adik2nya walaupun kakaknya tidak demikian.

Saya sebagai seorang anak sulung.. Dan tiga bersaudara.. Jujur, meskipun saya sangat sangaaaattt menyukai anak-anak.. Tapi saya selalu berantem dengan adik saya yang pertama. Dia lelaki sekarang duduk dikelas empat SD.
Dia selalu bikin ulah, sekolah dan ngaji aja susahnya minta ampun. Dia sering dibandingin dengan saya oleh orangtua saya.
Pokonya beda 180 derajat deh..
Dulu saya paling semangat yang namanya sekolah dan ngaji.. Sampai akhirnya saya diangkat jadi asisten guru ngaji saya. Saat saya SMP pun saya diminta oleh pemilik yayasan MI untuk ngajar ngaji disekolahnya.

Dan karena sekarang saya jarang ada dirumah.. Selagi saya dirumah saya selalu ngajar ngaji adik-adik saya.
Tapi saya selalu terbawa emosi kala adik saya yang pertama ini bandel dalam hal apapun.. Tapi sebenarnya saya sayang sama mereka.. :'(

#curcol yahhh.. hehe

Dan bagi para kakak-kakak yang mempunyai adik..
Yuk.. Mulai dari sekarang kita sayangi adik-adik kita layaknya kita menyayangi diri kita.. :)

Senin, 02 Januari 2012

Tragedi malam senin, 25 Desember 2011...

Tragedi malam senin, 25 Desember 2011...
Saat aku dan temanku berada dalam angkutan kota.. Tanpa sengaja mataku menatap keluar jendela belakang angkot..
Kedua mataku menangkap dua anak kecil yang seketika membuat airmataku jatuh karenanya..

Dua anak itu mengayuh sepeda gerobak sampah mereka dengan tenangnya... Padahal rintik-rintik hujan enggan berhenti kala itu...

Mereka berdua adalah sosok yg selalu membuat hatiku miris melihatnya...

Ya Allah... Andai aku sudah memiliki penghasilan sendiri.. Ingin sekali aku membuat rumah dan sekolah yang nyaman untuk anak seumuran mereka... Do'a itu takkan pernah aku lewatkan dalam setiap sujudku...

Lamunanku terhenti saat kami sampai tujuan, kami berdua membeli nasi disebuah warung nasi dijalan..

Kedua mataku menangkap dua sosok anak kecil tadi... Mereka berhenti tepat didepan mataku untuk mengais sampah yg berharga bagi mereka...

Ya Allah.... Dimana keadilan negeri ini?

Ya Allah... Sungguh kerdil diri ini jika aku masih mengeluh kekurangan pada-Mu... Sedangkan diluar sana masih terlalu banyak anak-anak yang harusnya mengenyam pendidikan.. Bukan bekerja seperti itu...

------------------
hanya sebuah coretan sederhana mengungkap fakta